Sebagai wanita yang sudah berumur (37 tahun) namunmasih belum menemukan jodoh, Anita, seorang pejabat midlevel di sebuah instansi pemerintah inisudah melaluimasa galaunya. Galau dimana soal percintaan sudah tak jadi masalah. Toh tidak ada tekanan dari orang tua (yang memang sudah meninggal) dimana permintaan cucu sudah diwakilkan oleh kakak-kakaknya terdahulu. Beberapa kali kegagalan percintaan membuat Anita muak dengan mahluk yang namanya lelaki, namun tidak dipungkiri Anita sama sekali tidak alergi dengan yang namanya kontol cowo. Menginjak umurnya kini, Anita berkonsentrasi dengan karirnya sambil seminggu duakali menggaetlelaki muda demi memuaskan nafsu birahinya tanpa ikatan. Anita berpostur montok dengan hasil tes medis mengindikasikan dia sudah masuk kategori obesitas level I, dimana paling parah adalah level II.Meskipun begitu (untuk mengimbangi nafsu seksnya) Anita selalu rajin olahraga seperti yoga, fitness, body combat dan lain-lain. Beratbadannya sudah memasuki angka 78kg sedangkan tingginya hanya 169cm. Perutnya sudah menimbun lemak yang cukup namun tidak membuncit. Dadanya yangyang juga menimbun lemak, membesar hingga berlingkar danberukuran 38C, menjadi sasaran empuk korban2 brondong Anita. Namun,sehebat-hebatnya seksseorang pria, ujung-ujungnya wanita tetap memakai perasaannya waktu ngentot.Anita tinggal sendiri di komplek rumah dinas yang diberikan atasjabatannya. Otomatis semua pekerjaan rumah tangga dikerjakan sendiri. Jarak dari rumahnyake kantor hanya belasankm, namun situasi Jakarta membuat Anita harus berangkat pagi menghindari kemacetan dan baru sampai di rumah lagi pukul 18.30. Belum sampaikantor, kepala Anita sudah terkuras menahan emosi di kemacetan dan saat tiba dirumah, Anitalangsung tepar di kamar. Anita seorang butuh pembantu rumah tangga.Dengan segala pertimbangannya, Anita lebih memilih mengambil asisten rumahtangga langsung dari kampung ketimbang ambil dari birojasa penyalur pembantu. Hal ini karena Anita sering mendengar keluh kesah teman-teman kantornya tentang kelakuan pembantu jaman sekarang yang ambil dari biro jasa. Gaji besar kerja malas.Sabtu siang, pembantu baru Anita tiba. NamanyaNini. Nini adalah janda beranak 1, namun usianya masihcukup muda sekitar 26-27 tahunan. Anaknya sudah berumur 3.5 tahun dan ditinggal di kampung. Haripertama adalah test drive Nini. Secara umum,kerja Nini memuaskan untuk Anita.Seperti yang sudah disebutkan, Anita 2 minggu sekali selalu membawa brondong pulang untuk memuaskan hasrat seksualnya. Namun sekarang agakberbeda karena ada Nini. Anita biasanya menyuruh Nini pergi dari rumah sebelum si brondong datang dan memberikan uang lebih agar Nini bisa pergi keluar kompleks sampai Anita menelponnya untuk balik pulang. Sebulan-dua bulan Nini nurut saja dengan permintaan Anita, tapi namanya cewek, dibulan ketigarasa keingintahuanNini memuncak. Segera setelah diberikan uang untuk pergi, Nini keluar kompleks dan menunggu disana. Kira-kira berselang 30 menit, ada mobil yang masuk dimana Nini tidak bisa mengenali mobil itu milik siapa. Maklumkompleks rumah dinas cuma 16 rumah, yang ditempati hanya 10 dan yang ada mobilnya hanya 8 dan Nini hapal semua mobilnya. Ninibersabar menunggu dan setelah 30 menit lagi, Nini kemudianmasuk kompleks. Namun Nini tidak masuk dari pintu depan, melainkan masuk dari pintu sampingdimana Nini sebelumnya sengaja tidak mengunci danmenggerendelbiar gampang masuk. Nini mengendap2 masuk dari belakang. Suasana dalam rumah gelap sekali dengan hanyalampu meja yang remang menyala. Nini kemudian melangkah ke arah kamar Anita. Terdengar adasuara2 laki-laki dan perempuan dan gedabrukan. Tidak lama kemudian Ninimendengar lenguhan panjang Anita dari dalam, kemudian sepi. hanya ada obrolan2 kecil. Tak lama lampu didalam kamar Anita menyaladan terpancar dari sela pintudibawah. Nini pun panik danlari menjauh. Mencari tempat sembunyi, Nini kemudianmerangkak dibawah meja makan agak jauh dari kamar Anita. Dua pasang kaki keluar berurutan dimulai diurutiAnita terlihat dari kutex merah yang terpoles di jarikaki diikuti sepasang kakidengan bulu kaki lumayan banyak. Nini bisa mendengar lenguhan Anita yang dibayangkan (karena kehalang mejadan taplak tempatnya bersembunyi) Anita sedang dicumbui dari belakang. Ninimembayangkan mungkin cowo tersebutsedang menggerayangi Anita dari belakang. Seketika tubuh Anita berputar dan sedikit menjinjit, suara lenguhan-lenguhan kembali muncul. Kaki Anita terlihat seperti tidak dapat mengimbangi serangan-serangan sang pria. Anita pun terhimpit ke tepi kusen pintu. Tak lama kemudian, kedua kaki Anita terangkat menggantungdan hanya menyisakan kaki sang pria.Nini membayangkan tubuh Anita sedang diangkat Kedua kaki Anita bergoyang-goyang maju mundur seirama dengan rintihan Anita."Sakitt..." bisik Anita, terdengar jelas oleh Ninidari bawah meja."Apanya...?" terdengar suara cowo."Punggungku..." Anita membalas."Oh kukira...""Itunya sih enak..." Nini kemudian mendengar sang cowo mengambil nafas dan menggendong Anita bergeser ke meja kerja sebelah pintu kamar Anita. Kini kaki Anitaterangkat tinggi dan tidak lagi terlihat."Cepet aja ya.. nanti si Nini kelamaan diluar..." "Ah tante mah.." hah?? Tante??? pikir Nini. Apa maksudnya? Genjotan sangcowo semakinmenjadi terlihat dari dengkul kaki yang meregang danmenegang naik turun ditambah deritkaki meja yang sejajar dengan genjotan sangcowo"Aaahhh... ahhh ah ahah ahhhh....." Lenguhan Anita dibarengi helaan nafas panjang lega sang cowo. tak lama kemudian kakiAnita muncul lagi ditepi meja kerja."Ambil tisu, netes nih..." Sang cowo kemudian berjalan menuju meja makan mengambil tisu. Kemudian mengelap lelehan cairan di meja. Nini sedari tadi perasaannya campur aduk, antara takut ketahuan, penasaran siapa sang cowo dan disaat yang bersamaan juga merasakan vaginanya basah. Sepertinya diasendiri horny melihat film pendek barusan. Persembunyian Nini masih tertutup erat ditambah lampu ruang tengah yang masih temaram dari satu lampu meja telepon saja, disamping lampu dari kamar Anita. Ganti baju sana..." "Oke tan, thanks ya for today" Ninitidak mendengar Anita menjawab sang cowo. Anita kemudian turun dari meja kerja danmasuk ke kamar, setelahnya keluar denganmenggunakankimono tidur. Entah gimana,Nini tidak memperhatikan sang cowo yang sudah menggunakancelana jeans. Mereka berdua pun jalan ke arah ruang tamu. Tak lama suara mesin mobil menyala dan terdengar menderu menjauhi rumah Anita. Anita yang masih di pinturuang tamu bersandar di pinggir pintu. Tiba-tiba. TINUUUTNINUUUTTT.... nadadering polyphonic dari HP Nini berbunyi dari saku celana. Anita kebingungan dan segera lari ke dalam untuk mencarisumber suara.Nini yang panik karena HPnya berbunyi terperanjat dan kepalanyaterjedut bawah meja. HP Nini pun mencelat dari saku celana dan terlempar keluar dari kolong meja dan berhenti tepat di depankaki Anita."Nini...?" Panggil Anita."Nini... kamu dibawah situ?"Nini kemudianmerangkak keluar tertunduk malu. "Kenapakamu bisa dibawah situ, bukannya saya suruh kamu keluar dulu kayak biasanya?""Iya bu, maaf, mmmmm saya..." "Saya apa?" Nada suara Anita bukan nada marah seperti interogasi tapilebih masih di suasana kaget. "Iya bu, maaf, sebenarnya tadi sudah keluar, tapi HPNini ketinggalan" Nini bohong."Makanya saya balik lagi bu mau ambil HP,tapi ada orangdi depan. Saya sungkanmasuk ke dalam lewat pintu samping, di dalam gelap sekali dan saya dengar ada suara Ibu dan seorang laki2, saya takut jadinya saya ngumpetdi bawah kolong""Ooooooh..." Anita berujar. ANita pun kebingungan."Yasudah gakpapa, tapi saya minta kamu gak usah omonginapa-apa soal ini ke orang-orang ya, gak ke tetangga ke pembantu tetangga, ke satpam juga. Nanti saya tambahin duit kamu. Paham?""Paham Bu".Minggu demi minggu berlalu, Anita dan Nini semacam meraih kesepakatan bersama agar Anita menambahkan uang jajan setiap kali Nini ditugaskan untuk keluar kompleks dan Nini dengan kesadaran dirimembungkammulutnya untuk tidak bertanya soal apa yang terjadi malam itu. Ataupun malam-malamberikutnya.Satu minggu sore Nini dan Anita sedang berada di dapur. Nini sedang mencuci piring sisa makan siang Anita sedangkan Anita sedang bersiap-siap untuk membuat jus di meja."Kamu udah menjanda berapa tahun Ni" buka Anita."Mmmm.... 4 tahun Bu","Kamu gak haus apa? haus itutuh?""Haus apa bu?""Ah kamu belagak lugu, umur2 kamu ini pasti lagi membludak-bludaknya""Mmmmm... Iyasih Bu" "Kamugak minta jatah dari suami kamu atau gimana?"Nini mulai risih dengan pertanyaan-pertanyaan Anita, namun mengingat yang bertanyaadalah majikan dia wajib menjawab "Yagimana Bu, saya sudah muak sama yang namanya laki, mereka egois. Kalo soal ini*nunjuk memek" gampang lah bu, pake botoljuga jadi""Yaaa... tapi kan rasanya beda Ni""Nggak ah bu, sama aja. Saya mendingsama botol budaripada sam kontol" Nini mulai mencair. Nini bertanya"Mmmm.. maaf kalau saya lancang, tapi pacar Ibu itu...""Pacar...? pffttt... merekabukan pacar saya Ni, mereka cuma anak kecil yang saya manfaatin aja,gak perlu sayapacar. Samalah kayak kamu, kontol masih perlu, tapi untuk muasin diri saya gak perlu2 amat sih. Saya cuma butuh mereka kalau rangsangan dari tanganku gak bisa menuhin nafsu." Obrolan semakin memanas dankeduanya punjustru saling berbagi mengenai bagaimana mereka memuaskan diri tanpa bantuan kontol lelaki. Nini dan Anitasaling membelakangi, namun Nini tidak menyadari Anita sudah berhenti menyiapkan bahan-bahan untuk jus dan berbalik ke arah Nini. Nini ini bodynya lumayan bangkok. 11-12 dengan body Anita namun dimensinya lebih kecil 20% (halaaaaah). Bodynya toge pasar montok juicy dengan dada jumbo 36B meskipunterbalut kaos oblong bekas milik Anita dan rok selutut. Tetap saja lekuk tubuh Nini entah kenapa membangkitkan gairah Anita. Anita kemudian memberanikan diri memeluk Nini dari belakang"Eh... kenapa ini Bu?" "Kamubilang kamu gak butuh cowo, aku juga gak butuh cowo, kita berdua sama sama tau gimana caranya memuaskan diri masing-masing" Sambil membelai rambut Nini, Anita lanjut bicara "Aku penasaran... apa jadinya kalau kamu muasin aku dan sebaliknya""Ah... Ibu... jangan ah..." Nini menolak tubuhnya dari meja cuci piring mundur,namun Anita tetap menghimpitnya. Nafus Anitayang sedari tadi sudah naik mendengar curhatan Nini tentang aktivitas seks tersalurkan melalui nafas berat Anita di tengkuk Nini. Nini masing mencoba untuk meronta. Anita kemudian memeluk Nini dari belakang, tangan kanannya langsung menyerang ketoket Nini yang langsung ditahan oleh tangan Kiri Nini. Sambil bertumpu di meja cucian piring (semua cucian piring sudah selesai,biar gak jorok ceritanya), Nini kembali meronta mundur kebelakang. Aksi sama dengan reaksi,Anita pun mengimbangi dengan himpitan yangmenahan Nini tidak bisa kemana-mana. TenagaAnita masih terlalu besar untuk dilawan oleh Nini. Atau Nini pun sebenarnya mau-mau tapi malu? tangan kiri Anita mulai menggerayangi paha Nini. Nini pun mulaikalut dalam nafsu. Terdengar nafas beratnya dan matanya merem melek saat Anita menciumi tengkuk dan leher Nini. Anita kemudian menggesek-gesekkan memeknya yang masih terbungkus celana hotpants ke pantat Nini yang kini roknya telah tersingkap, menyisakan celana dalam pink terlihat. Remasan toket yang dilakukan ANita semakinlama semakin menjadi. Keduanya kini saling mengimbangi gesekan-gesekan. Tak tahan Nini akhirnya membalikkan kepala untuk melihat ke arah Anita. Terlambat, Anita langsung menyerang bibir tipis Nini dengan ciumannya yang dahsyat. Nini terperanjat. Baru kali ini dia bercumbu dengan majikannya. Baru kali ini pula ia bercumbu dengan seorang wanita, dan baru kali ini pula dia merasakan getaran birahi sedemikian hebatnya hingga Nini yang awalnya menyerah menerima ciuman Anita, kini membalaslumata dengan garang. Anita tak kuasa, ia menciumi Ninidengan sepenuh tenaga, sisa tenaga yang tak tersalurkan melalui gesekan-gesekan memek dan ramasan toketataupun cumbuan mautnya ia salurkan dengan menjambak-jambaki rambut Nini. Dengan penuh perasaan tentunya. Anita kemudian memutar balikkan Nini, kaki mereka diposisikan sedemikian rupa saling bersilangan hingga kedua wanita montok ini menggesek-gesekkan memeknya satu ke yang lainnya sambilmasih bercumbuan. Anita sesekali memeriksa celana dalam Nini. Basah. Woooowww...Ini sinyal bagus karena lawan mainnya ternyata menerima respons.Pergulatan mereka berdua sepertinya tidak bisa diselesaikan di ruang dapur. Anita kemudian, yang bertenaga lebih besar ketimbang Nini tentu saja, dengan kedua tangannya meremas bokong padat Nini dan mengangkat Nini ke gendongannya. Nini pun bereaksi dengan bertolak dan melompat ke pangkuan Anita dan melingkarkan kedua kakinyake perut Anita.Anita memeluk erat Nini dan mulaimenggerayangi toket Nini dengan mulutnya. Anita pun bergerak ke arah kamar. AC kamar sudah menyala siap menyambut kedatangan dua pegulat kelas menengah untuk bertarung syahwat di kasur yang sudah tertata rapi. Anita melempar Ninike kasur."Buka baju kamu" Nini tidak perlu diperintah duakali untuk segera melucuti pakaiannya. Anita pun demikian. Dalam posisi telanjang bulat, Nini telentang bertopang siku kanan sedangkan tangan kirinyamemain-mainkan memeknya untuk mempertahankan birahi yang sedang tinggi-tingginya ini. Anita yang melihat pemandanganitu pun tak kuasa. Diterjangnya Nini dan dalam sepersekian detik keduanya sudah berpelukan dengan posisikaki bersilangan dan saling menggesekkan memek pada paha lawan tarungnya. Ciuman demi ciuman dilancarkan kedua wanita ini. Tubuh keduanya menggeliat tak karuan ditunjang dengan keringat yang bercucuran mengalahkan dinginnya AC LG 1/4PK di kamar Anita. Sambli bergesek-gesekkan (Istilah luar negerinya tribbing, coba aja google heheheh), mereka adu kuat dan menunjukkan dominasi masing-masing dengan bergantian untuk berada di posisi atas. Setelah bergulat selama kurang lebih 15 menit, Nini akhirnya terlihat menyerah, gesekan memeknya berubah menjadi jepitan paha dan tidak terasa oleh ANita gerakanmenggesek yang dilakukan olehNini. Tak lamapinggul Nini pun begetar hebat dan.... crrrrrrttttttt.... Anita merasakan basah di pahanya. Wow... ternyata Nini ini squirter, alangkah jackpotnya."Maaf bu, saya duluan" sebelum Nini melemas, Anita tetap melancarkan serangannya dan ternyata secepat kilat Nini kembali panas. "Saya akan puasin Ibu" Anita diam saja saking nikmatnya menjilati kedua toket Nini bergantian. Posisi terakhirdimana Anita berada diatas Nini diputarbalikkan dan Nini punmerangkak kebawah dan mulai menjilati memek Anita. Anita melenguh nikmat dan menggeliat terkayang-kayang, keduapahanya kini bertumpu pada pundak Nini. Nini menyiksa Anita dengan jilatan mautnya."Kalah aku" pikir Anita dalam hati, ternyata Nini lebih jago dalam urusan jilmek. Rontaan Anitamembuat Niniterhempas kesana kemarinamun Nini bertahan dengan mengunci posisi dan memeluk erat pinggang Anita. Tak lama kemudian Anita menjambak rambut Nini dari sela pahanya sambil pitingan pahanya menjepit kepala Nini semakin keras. Nini tetap melanjutkan serangannya dan"AAAAAAAkkkkkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhh........" srrrrrrrrrrn cairan panas deras menyembur dari memek Anita menyemprot muka Nini yang masih ada di selangkanganAnita. Nini yang sambil jilmekin Anita ternyata sedari tadi juga ngobel memeknya sendiri. Mendengar Anita mencapai kepuasan, Nini pun terangsang dan meraih klimaksnya yang kedua. Jeritan Anita pun di sahut dengan jeritannikmat Nini.Anita mengambil nafas perlahan-lahan terengah-engah untuk mengembalikan kesadaran. Selama ini dia selalu dibuat squirt oleh brondong-brondong, namun gak pernah yang nikmatnya seperti ini. Tubuh Anita melemas, jepitan paha Anita pada kepala Nini kini sudah terbuka. Kedua wanita itu terkulai lemas di atas kasur berukuran 200. "Mulai sekarang aku gak akan pakai brondong-brondong itu. Aku akan pakai kamu saja Ni." "Iya bu, asal salingmemuaskan saya mau."Mulai saat itu pun Nini dan Anita selain menjadi pasangan danmajikan pada hari biasa, namun pada malam hari mereka berdua saling memuaskan. Anita kini lebih menikmati bercinta dengan wanita khususnya dengan Nini. Karena Nini tahu benar bagaimana memuaskan seorang wanita, wajar karena dia sendiri adalahseorang wanita yang sudah tau celah-celah untuk memaksimalkan kepuasan. Anita semakinsayang dengan Nini. Nini pun kini sudah berubah lebih modis dan tidak terlihat seperti pembantu. Kulitnya yang tadinya sawomatang pun mulai memutih. Rambutnya yang tadi acak-acakan gak karuan pun sekarang sudah lurus dan dipotong pendek sebahu. Perawatan kewanitaan semuanya Anita tanggung dan dibayar mahaldengan kesetiaan menjadi pembantu rumah tangga sekaligus budak seks Anita. Anita tak jarang mengajak Ninisaat kantornya menyuruh Anita untuk perjalanan dinas keluar kota. Sudah tidak terhitungberapa kota yang telah mereka tandaidengan percintaan kamar hotel mereka. Satu-satunya yang belum Anita lakukan adalah mengajak Ninikeluar negeri.Anita menjadi ujung yang lebih dominandari hubungansesama jenis ini, maklum status sosial masih terbawa-bawa dan Nini pun sebagai pembantu menerima saja takdirnya.Anita terkadang kasar memperlakukan Nini dalam adegan percintaan, namun tetap saja lemah lembut di situasi biasa. Nini pun terima diperlakukan demikian. Ia lebih ke tipe yang menerima dominasi. Anita seringkali memutarbalikkan tubuh Ninisaat bercinta hingga dalam posisi yang luar biasa sulit untuk dituliskan dengan kata-kata untuk mencapai klimaks kemaksiatan. Anita seringkali menyodorkan film-film JAV lesbian sebagai referensi Nini untuk posisi bercinta. Anitayang semakin hypersex dan freak ini sejak berhubungan dengan Nini mempunyai koleksi berbagai macam sex toys. Dildo, latex, pakaian seksi dan strapon adalah beberapa dari sekian banyakperalatan yang dibeli oleh Anita secara online. Disuatu malam percintaan yang rutin keduanya dalam sesi setengah foreplay dimana Nini menggunakansport bra tanpa celana dalam dan Anita memakai lingerie tembus pandangnya. Anita sedang giat-giatnya menggesek-gesekkan memeknya ke memek Nini dalam posisi mirip missionary sedangkan Nini bertahan dibawah menahan berat badan akibat tindihan Anita yang memangtidak sebegitulangsing. Dalam posisi bergumul dan berpelukan Anita kemudian berguling hingga ia bisa merogoh laci dibawah tempat tidurnya. Ia kemudian mengeluarkandildo pink. Anita melepaskan pelukan dari Nini dan memutar balikkan Nini dalam posisi merangkak. Anita kemudian segera menghunuskan dildo dan memaju mundurkan dengan perlahan, kemudian kencang lalu perlahan lagi tergantung respons Nini. Nini tak kuasamenahan sodokan dildomemeluk erat dan meremas guling di tempat tidur. Anita yang juga bergairahmelihat respon Nini mengobel memeknya sendiri dengan dildo satu lagi berwarna biru.Anita menjadi mesin seks yang menyodok dua memek sekaligus. Taklama kemudian Anita pun klimaks. Namun Nini belum. Anita kemudian meninggalkandildo pink tertinggal di dalam memekNini. Kemudian ia turun ke lantaidan kembali mengacak-acak laci sex toysnya."Naaah ini dia..." Anita kemudian membuka lingerienya dan memasang apa yang terlihat seperticelana dalam berwarna hitam. Kemudian Anita merangkak naik lagi."Kamu belum puas kan? Akubakalan bikin kamu nyerah senyerah-nyerahnya dan tepar""Apa itu bu" tanya Nini sambil menahan ngilu akibat bentuk dildo pink yang bercorak ulir di dalam memeknya. Celana dalam hitam yang dikenakan Anita ternyata adalah strapon dildo. Sebuah dildo yang terpasang di sebuah celana dan membuat Anita tampak menyerupai lelaki yang memiliki kontol. Di dalam. Di balikcelana pun terdapat dildo yang langsung masuk ke memek Anita. Jadinya nanti kalau Anita sedang menyodok-nyodok Nini, dildo di dalamjuga akan menyodok-nyodok memek Anita. Win-win solution. Anitakemudian berlutut dibelakang pantat Nini kemudian dengan cepat mencabut dildo pink"Kyaaaaakhhh..." Nini teriak, teriakan Nini berikutnya bersamaan dengan hunusan strapon dildo yang dipakai Anita."AAaahhh Ibu....""ssssttt...." Anita mulai menggenjot memek Nini dengan dildonya dalam posisi doggy style, Anita dan Ninipun kembali kalut dalam rangsangan seks bagaikandisetubuhi oleh seorang pria, hal yang sudah lama sekali tidak dilakukan olehkeduanya."Sayaaaangggg... sayaaaangggg...""Hhaaaaahhh....aaaahhh aaahhhh...." keduanya bersahutan. Nini pun ambruk ke samping tidaktahan dengan sodokan Anita. Kini keduanya dalam posisi gunting dengan kaki Nini menjulang tinggi ke bahuAnita. Kedua toket masing-masing wanita bergoyang-goyang dan bergelayutan seirama dengan ritme sodokan. Nini kemudian meraih, memeluk Anita dan Anita pun menurunkan kaki Nini kemudian keduanya berpelukan erat sambil berciuman. Sodokan demisodokan tetapdilancarkan oleh Anita. Nini kemudianmelingkarkan kedua kakinyadan sesekali juga menarik pantat Anita seolah-olah memerintah Anita untuk menyodok lebih keras lagi. Cumbuanterlepas saat Anita beralih mencumbui leher Nini. Ninimelenguh sampai tubuhnya membusung. Anita memeluk semakin erat tubuh Nini. Kemudian Nini bangkit dan memutarbalikkan keadaan dan kini Nini pun ada di posisi atas. Nini kemudianmenggenjot dirinya dengan hujaman dildoke memeknya.Otomatis hujaman tersbut juga membuat dildo dalam menghujami memek Anita. Keduanya semakin panas. Entah sudah berapa kali keduanya squirt tidak terhitung. Sprei yang sudah berantakan sudah bersimbah becekan dari beberapa kali squirt dari keduanya. Anita kemudian mengambil alih dan saat menghujam pertama kali di posisi atas Nini meraih klimaksnya. Lenguhan panjang dan helaan lega nafas Nini memeberi sinyal kepada Anita untuk menyudahi pertarungan malam itu. Toh masih ada malam-malam berikutnya. Akhirnya Anita pun menyudahinya dengan mencapai orgasme hebat setelahnya. Sodokan-sodokan Anita pun mengendur. Anita menjatuhkan dirinya ke Nini dan mencumbui Nini. Nini menyambut cumbuan Anita sambil membelai rambut Anita yang panjang dan hitam itu. Anita kemudian ambruk kesamping Nini dan melepaskan celana dildonya. Basah tak karuan, celana itu dibuangnya sementara ke lantai dibawah. Keduanya kemudian berpelukan dan karena sudah lelah merekaberdua pun terlelap tidur.... telanjang... kulit menempel dengan kulit... toket ambyar tumpah menindihi satu sama lain... kaki saling melingkar dan memek saling menempel ke paha lawan.... sesekalidigesek untuk memeras sisa-sisa kenikmatan orgasme....
Kisah Lesbian
Reviewed by zonacrots
on
Oktober 20, 2017
Rating:
Tidak ada komentar: