Tommy, 18 tahun kurang, baru sajamasuk kuliah. Memang waktu kecil iamasuk sekolah setahun lebih cepat.Dari keluarga yang berkecukupan.Papanya memiliki Perusahaan yanglumayan besar. Papanya Doni, 45tahun, Mamanya Lena, 37 tahun.Tommy adalahanak tunggal, walauorangtuanya berharap bisa punya 2atau 3 anak, tapi tak kesampaian.Sebagai anak tunggal, sedikit banyakorangtuanya memanjakan dirinya.Untungnya Tommy tidak tumbuhmenjadi anak yang lemah, ia tetapmandiri dan pergaulannya juga luas.Kurang lebih 4 tahun yang lalupapanya mengalami kecelakaan.Sebagai pengusaha sukses tentusaja ia memiliki supir, namun adakalanya di hari libur, ia menghabiskanwaktu bersama kolega atau relasibisnisnya secara personal. Saat itu iadijemput seorang relasinya untukbermain golf. Saat mobil yangdikendarai relasinya melaju kencangdi jalan tol, mereka mengalamikecelakaan, bertabrakan dengantruck di depannya yang mendadakmengerem. Relasinya meninggal ditempat, sedang papanya mengalamicedera berat sekali, pinggang dankakinya tergencet dashboard mobil.Sungguh keajaiban, akhirnya papanyabisa melewati masa kritis. Awalnyakaki papanya tak bisa berfungsi,namun berkat terapi danpengobatan, baik di dalam dan diluar negeri, akhirnya papanya bisaberjalan kembali, hanyakadang sukamudah lelah. Papanya sangatmensyukuri karena bisa lolos darimusibah itu, selain itu jugamenyadari, kasih dan perhatian Lena,istrinya serta Tommy anaknya jugaberperan memberinya kekuatanuntuk sembuh dan melalui semua itu.Tommy kuliah di sebuah UniversitasSwasta. Selaindia juga ada Sandi,18 tahun, sahabat karibnya, dariSMP mereka sudah satu sekolah.Sudah sangat mengenal satusamalain. Tumbuh besar dan bandelbersama. Hari ini belum terlalusiang, masih jam 11 lewat, Sandi asikduduk di sofa di rumah Tommy.Mereka sudah pulang kuliah, tadi adapengumuman, kuliah siang nantidosennya berhalangan, adapenggantinya, tapi mereka malas,paling juga asistennya, kasih fotocopy-an. Sandilalu mengajak Tommybuat menemani dia saja, katanya diaada obyekan kecil di daerah Bogor.Biasa, si Sandimemang dari duluotak bisnisnyaencer, apa sajakalaubisa dia obyekin maka dia akankerjakan dengan serius.Tommysetuju saja. Berhubung Tommykuliah mengendarai motor, dan Sandihari itu bawa mobil, maka merekapulang dulu kerumah Tommysekalian menaruh motor.Sesampainya di rumah, Tommymendapatkan rumahnya sepi.Memang mamanya tidak mau pakaipembantu. Katanya cuma Tommy danpapa saja di rumah, tidak perlupembantulah. Sandi sendiri sudahsering banget ke rumah Tommy,sering nginap, demikian juga Tommy,kedua orangtua mereka juga sudahsaling kenal. Sandi sedang asiknonton TV, sambil menghisap rokokdan minum air es. Rencananyamereka pergi jam 1-an. Tommymenelepon mamanya.Halo ma, ada di mana..?Mama lagi pergi sama teman mama,kamu di mana Tom...?Di rumah, tuh sama Sandi.Lho, kamu nggak kuliah...?Nggak, dosennya berhalangan. Ohya ma, Sandi ngajak TommykeBogor siang ini. Pulangnya malamandikit, boleh ya.Ke Bogor...? Ngapain..? Naik apa ?Katanya dia ada urusan. Dia bawamobil...boleh ya.Ya sudah, hati hati. Bilang Sandijangan ngebut.Kunci rumah sebelumpergi.Oke...thanks ma.Tommy mematikan HP-nya. Dia sihtak keberatan menemani sohibnya.Daripada di rumah. Si mama kadangsuka reseh, nggak bisa lihat orangsantai, ada saja yang disuruh.Sekarang dia asik ngobrol sambilnonton TV sama Sandi. Biasa,ngomongin ceweklah, apa lagi sihbahan omongan yangmenarik bagiremaja seusia mereka. Lumayanseru dan cukup lama merekangobrol, Sandi memanggil tukang mieyang lewat, lalu mereka makan. HPSandi bunyi, Sandi melihatpeneleponnya,lalu mulai bercakap.Ternyata mengabarkan, siang iniorang tersebuttak bisa bertemuSandi. Batal deh. Sandi mengakhiripercakapan. Kembali bicarasamaTommy.Wah, sorry nihbro, loe dengarkanbarusan, batal deh kita pergi.Ya sudahlah, nggak masalah.Gini saja, karena gue sudah bawaboil, kita jalan saja yuk, gimana...?Ah malas deh San. Loe sendiri saja.Gue mau tidur.Ya sudah kalau begitu. Gue cabutdulu ya, ke tempat si Susi,biasa...hehehe.Dasar loe ngeres.Susi itu pacarnya Sandi. Tommybukannya malas jalan sama Sandi,tapi tadinya dia setuju nemani Sandike Bogor karena buat ganti suasanasaja. Enak, udaranya sejuk. Kalauakhirnya batal dan cuma muter muter di Jakarta juga, dia malas,mendingan dirumah, tidur. AkhirnyaSandi pulang. Tommy merapikangelas dan asbak. Dia bermalasan.Pikirnya, enakan juga tidur, lebihbaik HP juga disilent saja ah.Tommy lalu mengunci pintu danmencabut kuncinya, mamanya punyakunci sendiri. Dia lalu ke kamarnya,kamarnya terletak berhadapandangan ruang tamu, dibukanya pintukamar lalu ia menutup pintunya, tapitidak sampai rapat benar, biar nantibisa dengar kalau ada orang. Lampusengaja ia tidak nyalakan.Kamarnyajadi gelap walau hari masih jam 12lewat. Tommy mulai merebahkantubuhnya dan tidur.Tommy membuka matanya perlahan,masih agak mengantuk, ia melihatHP-nya, jam 3 lewat. Tadi iaterbangun karena sepertinya iamendengar suara suara.Ditajamkannyatelinganya,sepertinya mamanya sudah pulang.Tommy diam sejenak, biasabermalasan sebentar kalaubarubangun tidur. Kondisinya sudahsegar, ngantuknya sudah hilang. Barusaja ia memutuskan untuk turun danmenyapa mamanya. Paling mama akanbertanya kenapa ia tak jadi pergi.Tiba tiba ada suara HP berbunyi,kaget Tommy. Lupa HP nya sendiritadi ia silent. Itu HP mamanya yangberbunyi, ia lalu mendengarkansuara mamanya. Tentu hanya suaramamanya sajayang ia dengar, suaralawan bicaranya tidak bisa ia dengar.Iya, tadi aku baru pergi sama siReni, dia mintatemani beli baju buatanaknya...............Betul, katanyasih bagus. Kebetulantadi di mall sekalian aku beliDVDnya, sekarang aku maupraktekkan, mumpung juga rumahlagi sepi..............................................Iya...aku dengar sih juga begitu,kabarnya gerakannya bagus buatkesehatan perut, juga punggung,nanti deh kalau memangjeng Tutimau, aku bikin copynya.Oh rupanya mama tadi pergi samatemannya, Tante Reni. Dari yangTommy dengar juga, mamanyasedang asik bercakap di telepondengan Tante Tuti, temannyadekatsini. Yang jugasuka senam.Sepertinya membahas kaset DVDsenam. Mamanya memang rajinmerawat tubuhnya, menjagamakannya, olahraga dan senam.Kadang mama suka senam disanggarsenam dekat sini, kadang di rumahsaja. Sepertinya mama barumembeli kasetDVD senam baru. Halyang biasa, untuk praktek senamnya.Tommy jadi mengurungkan niatnyauntuk keluar kamar.Sejujurnya Tommy di usianya yangsekarang ini, bukanlah remaja yanglugu lagi, tentusaja di usianyaiasudah mengenal dan belajar banyaktentang wanitadan juga seks.Medianya banyak, lewat teman,majalah, film juga internet. Bahkanjuga ia sudah sering melakukanhubungan seks dengan Yeni,pacarnya. Namun tetap saja iamengagumi mamanya. Mamanyaseringkali menjadi khayalannya. Iasangat suka dengan mamanya yang diusianya yang ke 37 masih terlihatcantik dan juga memiliki tubuh yangmenarik. Namun sejauhini mamanyahanya menjadikhayalannya saja, takpernah ia melihat tubuh mamanyasecara langsung. Walau mamanyarajin senam di rumah, jangan harapTommy melihatnya dengan bajusenam mini atau seksi, mamanyahanya memakai kaos dan celanapendek saja. Ya, tak apalah, tohtetap saja menarik dilihat. Kali sajaada gerakan yang seru. Lagipulamama juga mengira ia sedang tak dirumah.Tommy lalu mendekat ke dekat pintukamarnya yang menyisakan celahsedikit, karena ia tak menutupnyarapat. Sempat ia khawatir mamanyaakan melihat pintunya yang takrapat, lalu merapatkannya. Ruangtamu itu masihkosong. Didengarnyasuara dari kamar mamanya, memangdi kamar mamanya jugaada TV danDVD, namun mamanya lebih sukasenam di sini, lebih luas dan sejuk.Tak lama dilihatnya mamanya,memakai kaos agak ketat dancelanapendek, sedang menggelar matraskecil yang biasa ia pakai. Setelah itumamanya kembali ke kamarnya,kembali lagi membawa benda ditangannya, Tommy tak melihatnyasecara jelas, ada beberapa kotakfilm, juga benda berwarna merahjambu, mamanya menaruhnya disofa, Tommy tak melihat terhalangpinggiran sofa.Mamanya mendekat ke arah TV,menyalakan TV dan DVD, tak melihatsama sekali kepintu kamar Tommy.Tak lama terdengar suara TV, agakkeras. Tommy mengintip dan melihatmamanya mulai melakukan senammengikuti gerakan di TV. Dilihatnyasesekali tetek mamanya di balikkaos bergoyang saat mamanyabergerak, pahanya juga putih danmulus. Walau mamanya memakai kaosyang agak ketat saja, namun Tommydapat melihat lekuk tubuh mamanyayang seksi danmenarik. Teteknyaterlihat besar saja. Saat gerakanberbaring, mamanya mengangkatdan meregangkan kakinya, Tommyjadi berfantasi,membayangkanseperti apakahkeindahan dibaliknya. Kont01nya rada mengeras.Peluh mulai mengaliri wajah dantubuh mamanya. Hampir sejam iasudah melakukan senam. Tommysebenarnya sudah memutuskanmengakhiri mengintip, danmaukembali berbaring di tempat tidur,ketika ia mendengar mamanyabergumam sendirian....Duh...gerah banget. Sekalian mandideh habis ini....Sebenarnya tak ada yang istimewadari ucapan itu. Yang luar biasa danmembuat mata Tommy nyarismelotot adalahsesudah kelarbergumam, mamanya membukakaosnya dan celana pendeknya,Woowww....mamanya hanyamengenakan CD putih saja. Tommymelihat tetek mamanya,besarnya...dihiasi pentil yangmenawan. Jantung Tommy berdetakkencang, kont01nya kini berubah,dari yang agak agak ngaceng saja,sekarang mengeras sepenuhnya.Tentu saja Tommy tak jadimengakhiri kegiatan ngintipnya,sekarang lagi seru banget situasinya.Mamanya nampak sedang melakukangerakan pendinginan. Yaampun...ketek mamanya ternyatalebat, Tommy sedikit mengernyit,setahunya saat mamanyamemakaibaju atau kaosyang berlenganpendek, dan ia mengangkatlengannya, biasanya keteknyabersih....tapi itu bukan masalah saatini. Tommy menyaksikan tetek besarmamanya bergoyang goyang,perlahan Tommy memelorotkancelananya, mulai asik mengocokkont01nya. Dilihatnya CDmamanya,tampak tebal sekali.Gila....jadi beginilah tubuh mamaku,lebih seksi dariYeni pacarnya.Tommy tiba tiba berpikir....sayangbanget melewatkan kesempatanlangka ini, belum tentu akuseberuntung dan mendapatkankesempatan langka ini lagi, haruskuabadikan. Perlahan ia melangkahmengambil HP-nya, ia segeramengaktifkan mode kamera. Tapinanti bisa ketahuan dongpantulancahaya di layarnya. Gampang, tutupitangan saja. Lalu ia kembaliketempatnya mengintip tadi.Dengansatu tangan diarahkannya lensakamera HP-nya, sembari menutupilayarnya. Satu tangannya asikmengocok kont01nya. Mamanyamasih melakukan senam pendinginan.Untung pikir Tommy, kepikiranmerekam, karena sebentarkemudian mamanya nampakmelemaskan tubuhnya sambilmenghembuskan nafas, tandamengakhiri senamnya. Sedikitkecewa Tommy jadinya. Iamenurunkan HP-nya. Matanyamelihat mamanya mendekat ke TV,Tommy lalu agak menjauh,namun iamasih melihat mamanya,mengeluarkan kaset senamnya.Setelah mamanya menjauh dari TV,Tommy kembali mengintip, dia takmau melewatkan moment yang akansegera berakhir ini.Tadinya Tommy berpikir mamanyaakan segera melipat matrasnyaseperti biasa kalau ia sudah kelarsenam. Tapi kok mama malahmengambil bantal sofa,meletakkannya di matras, laluastaga mama malah berbaring diatas matras itu. Bantal sofadijadikan bantal untuk kepalanya.Hanya ber CD saja. Nampaknyakembali menyaksikan TV. Tommybaru sadar TV belum dimatikan,hanya suaranya kecil.Tadinya Tommytidak terlalu mendengar, namunsetelah ia coba mempertegaspendengarannya, sepertinya filmbarat, dari suara percakapannya.Mamanya dilihatnya asik menontonTV. Tommy takpeduli lagi denganacara TV itu, matanya fokusmenjelajahi tubuh mamanya. Nampakpentil yang mencuat dan menantang.Perlahan sambil mengocokkont01nya, ia merekam kembalidengan HP-nya.Lama kelamaan Tommy mulai merasaaneh, dilihatnya mamanya mulaigelisah, sesekali tangannya nampakmembelai CD putihnya, mula mulajarang, lalu mulai membelai danmengelus ngelus CD-nya.TelingaTommy mulai menangkap suaradesahan dari TV, walau kecilnamunterdengar. Astaga...mamanya sedangnonton film bokep. Tak lama tanganmamanya mulai menyusup ke balikCD-nya. Asik memainkan isididalamnya. Tommy terpakumemandangnya. Kont01nya kerassekali sudah. Hal berikutnya sangatmengejutkan Tommy, terlaluindahrasanya hari ini, membayangkannyasaja rasanya tak mungkin. Seakantak puas terhalang CD-nya, mamalalu memelorotkan CD-nya.Gilaaa....lebat banget jembutmama,tebal dan hitam. Belahanm3meknyanampak agak mekar karena tadimama memainkannya. Tommy makinberdebar, kocokannya makin cepat.Sementara di ruang tamu,keadaannya juga sama.Mama mulai memainkan jarinya,membelai belahan m3meknya, naik turun, belahan m3mek itu lalunampak makinm3mekar, danmenampakkanlobangnya yangkemerahan. Mama mulai memainkanjarinya di atas it1lnya, membelai danmemilin milinnya, sesekaliterdengar suara desahanmamanya.Sesekali jarinya menusuk danmemainkan lobang m3meknya,Tommybenar benar terangsangmenyaksikan adegan yang tak pernahia bayangkan ini. Ia masih asikmerekam, jugatetap mengocokkont01nya. Kocokannya makincepat...cepat dancroot...croot...pejunya muncratmembasahi pintu kamar. NamunTommy tak peduli, kont01nya masihkeras, dan pemandangan di luar jugamasih berlanjut. Ia tetap mengocokkont01nya. Di luar sana, mamanampak makinasik memainkanm3meknya dengan jarinya,memainkan it1l dan lobangnya,sesekali pantatya agak terangkat,desahannya juga terdengarenaksekali. Tak lama berselang, Tommymelihat mamanya makin cepatmemainkan jarinya, desahannya jugaagak meningkat...dan diiringi desahanyang kuat dan pantat terangkat,Tommy menyaksikan mamanyaorgasme, nampak mamanya terdiamlemas.Namun Dewa keberuntungan sedangsuka sekali sama Tommy hari ini.Belum berakhirkeberuntunganTommy hari ini, setelah terdiamsebentar, dan Tommy hanyamendengar suara desahandari TVsaja, mamanyamulai bergerak, agakmenaikkan badannya, tangannyanampak menggapai sesuatu, mataTommy terhalang pegangan sofa,tangan mamanya meraih benda itu,merah jambu cerah...astaga....itu...itukan dildo...kont01 imitasi. Mau apamamanya ? Belum kelar kebingunganTommy, mamanya mulai beraksikembali. Tangannya mulai memainkanDildo itu, mengeluskan ujungnya kem3meknya yang sudah basah danmelebar. M3mek itu nampakkemerahan sekali, terlihat jelasbagian dalamnya. Tommy menegukludahnya....Puas mengelus ngelus,mamanya lalu mulai memasukkankont01 imitasi itu ke lobangm3meknya, tanganya asik mengeluarmasukkan mainan itu, sementarasesekali satu tangannya asikmeremas tetekbesarnya, memilinpentilnya. Terdengar desahanmamanya, sangat merangsang,membuat kocokan Tommy makincepat saja pada kont01nya. Sesekalidilihatnya mamanya memencettombol diujung mainan itu, membuatmainan itu bergetar, menggelitikm3meknya dan membuatnyamendesah kembali. Gila...pikirTommy..tak kusangka mama ternyatasuka seperti ini. Lena, masih asikmemainkan dildo tersebut,mengocokkannya dengan cepatsambil memainkan tombolnya,pantatnya sedikit terangkatsesekali, dan akhirnya ia kembaliorgasme...lemas...terkulai....puas...setidaknya saat ini. Tommy jugabaru saja ngecret untuk yang keduakalinya, matanya masih memelototimamanya yang terbaring lemassetelah orgasme tadi.Tak lama mamanya, Lena, mulaibangkit, menuju TV, Tommy segeramenjauh dari pintu, HP-nya iaturunkan, nampak mamanyamematikan TV dan DVD,membereskan kaset, lalu dilihatnyamamanya merapikan bantal sofa danmatras, tak lama ia mendengarmama membuka pintu kamarnya,mandi, kamar mandi mamanya ada didalam kamarnya. Tommy masih dikamarnya yang gelap, masih belumsepenuhnya tersadar, sungguh....halyang baru dilihatnya hari inisangat...sangat menakjubkan, takpernah ia bayangkan, bahkan dalammimpinya yang paling liar sekalipun.Satu hal yang pasti, mamanya pastimengira rumah benar benar kosongsaat ini. Dibukanya hasil rekamanHP-nya, sangat bersyukur dapatmerekam semuanya, nyaris takterekam semua, karenadari sisamemorynya, sangat minim saat ini.Hanya sekilas ia melihat, lalumematikannya. Buru buru iamencari kaos yang kotor, melap sisapejunya di pintu kamar dan ubin. Laluia memakai celana panjangnya dankaos, pelan pelan keluar kamar.Motor tak bisa dibawa. Mamanyamengira ia sedang pergi sama Sandi,maka sebaiknya sekarang ia keluar.Pulangnya nanti agak malam, biarmama tak curiga. Dibukanya pinturumah perlahan, lalu ia kunci kembalidari luar. Di luar ia berjalanmenujupangkalan okek, minta antar ke jalanraya di depan. Naik Bus ke kostnyaYeni. Ia benar benar butuhpelampiasan yang sepadan untuk hariini. Dan apalagi yang pas kalau bukanYeni, pacarnya.*bersambung*Akan ane terusin kalau suhu2 berkenan.. Silahkan komen yah
Anak Pengganti Ayah Impoten
Reviewed by zonacrots
on
November 02, 2017
Rating:
Tidak ada komentar: