banner image

Okta,Pacar Dari Masa Depan?

scene 1​Sore itu di selatan kota Jakarta yang di guyur hujancukup deras,menikmati kopi latte hangat dan menulis scriptkerjaan membuat pikiran menjadi jernihuntuk bereksperimen dan tak lupa rokok pun guebakar.Langit pun lama-lama menjadi gelap dan hujan punsemakin deras“ya elah hujan makin deras, gua balik naik mobil makin macet dah lewat Mampang” ujar gua sambil mengeluh​Lantai 3 di kedai kopi yang gua tempatin semakin malam semakin sepi dan pelayan pun datang untuk membersihkan meja kopi latte yang guanikmatin sudah habis dan rasa laparpun datang“mas boleh minta menunya?” gua menyapa pelayan​“ini mas” sambil memberi dua lembar menu​Oh iya perkenalkan gua Harris umur 24 tahunlulusan jurusan seni dari salah satu kampus di Jogjakarta, sekarang gw bekerja di salah satu rumah produksi ternama di Jakarta sebagai penulis sekaligus sutradara dan penikmat kopi.Tak lama gua memesan nasi goreng spesial dan teh anget, pelayan pun kebawah membawa pesanan yang gua kasih dan membawa gelas bekas pengunjung. Sambil menunggu pesanan gua membuka sosial media untuk melihat keadaan seru tadi siang karena sibuknya pekerjaan gua,ya seperti biasa berita yang gua lihat tidak seru. Gua pun membakar rokok kembali untuk menambah bahan bakar imajinasi gua, cukup lama rokok gua hisap dan guapegang di tangan akhirnya gua taruh di asbak. Tiba-tiba ada wanita datangsendirian berbadan tinggi, berparas cantik, memiliki hidung yang unik, rambut yang panjang dan berkaki jenjang, berpakaian kaos hitam polos agak longar sedikit dilapisi cardigan warna abu-abu dan celana jeans panjang .Wanita itu duduk di depan meja gua dan tersenyum ke arah gua, gua yang hanya cuek melihat dia karena mungkin dia salah orang. Malam pun semakin gelapdan hujan punsemakin derasudara yang masuk ke dalam ruangan semakin dingin di tambah pendingin udara,gua ambil bungkusan marlboro putih di samping macbook gua dan gua tarik sebatang rokok dari bungkusan tersebut,gua bakar dan menikmati aroma tembakau yang sangat khas.“menulis sebuah cerita dengan rokok membuat imajinasi gua menjadi liar” pikir gua seperti itu​Rokok yang baru saja gua bakar langsung gua taruh di asbakdan melanjutkan tulisan gua, disaat gua sedang asik menulis gua melihat kearah wanita di depan gua yang ntah daritadi tersenyum ke arah gua, tapi kali ini dia cemberut, ya mungkin di pikiran gua masih salah orang. Dan rokok yang di asbak gua ambil cukup lama gua taruh di asbak,disaat mau menghisap rokok gua dia datang dan mengambil rokok gua lalu mematikan rokok gua di asbak.“jangan kebanyakan ngerokok,ga sehat” dia mengambil rokok gua danmematikan rokok gua​Gua langsung kaget dan kesal karena mengambil rokok gua danmematikannya.“kalo kamu nulis script sambil ngerokok terus kedepannya bakal keterusan,ga baik buat aku dan kamu nanti”​Mendengar dia ngomong seperti itu guakaget karena dia tau gua sering membuat script sambil ngerokok,mahkluk gunung dari mana ini orang?“aku dan kamu!? Bentar,lo siapa?” gua pun berbicara dengan nada tinggi​“aku Ayu Safira Oktiviani panggil aja Okta, pacar kamu dari masa depan, kamu Harris Multazam kan biasa di panggil Harris? Bekerja di salah satu rumah produksi ternama di Jakarta, lulusan jurusan seni di Jogjakarta berumur 24 tahun dan mempunyai mobil BMW M5, ayah kamu sudah meninggal awal tahun, hanya tinggal bertiga di rumah bersama ibu dan pembantukamu, memiliki 2 saudara dan dua duanya sudah menikah kan?”dia pun tersenyum manja​“hah Okta!? Pacar dari masa depan!? Kok lo tau tentang gua semua bahkan keluarga gua?!” gua kaget tak karuan​“ya namanya juga pacar dari masa depan tau semua tentang kamu dong,nanti malam langsung pulang ya jangan mampir dulu ke Beer Garden”​Bahkan disitu gua sangat kaget karena dia tau apa yang mau gualakukan setelah dari kedai kopi“lo ngapain disini?” tanya gua songong​“liatin kamu nulis script untuk film selanjutnya” dia tersenyummanis​“ah gua ga penting lo mau pacar dari masa depan atau istri dari masadepan pokoknya jangan ganggu gua untuk menulis” gua kembali menulis di macbook gua​Gua pun cuek dan kembali fokus mengerjakan tulisan gua,sembari menulis gua sedikit melihatke arah dia tetapi dia hanya tersenyum manis saja melihat gua tetapi gua berusaha cuek. Tak lama pelayan pun datang membawa hidangan makan malam untuk gua danlangsung menaruhnya di meja“kamu jangan makan nasi goreng terus,mas tolong ya pesan salad satu” dia mengambil nasi goreng gua​Gua pun hanya terdiammelihat dia berbicara“terus gua makan apa dong? Lo barudateng nyuruh-nyuruhgua! Mas saladnya ga jadi ya,ini aja udah!” gua pun berbicara dengan pelayanannya​Gua melanjutkan menulis tetapitidak konsen karena kejadian aneh yang gua alami sekarang, sesekali gua melihat dia makan dan memikirkan dia ini siapa sebenernya, jelmaan dari mana, jin dari mana, datang dari mana, koktau tentang gua semuanya. Pikiran pun jadi kacau danlangsung mematikan laptop untuk bergegas pulang kerumah. Laptop, hp dan rokok pungua masukin ke dalam tas selempang gua tak lupa kunci mobil di atas meja gua pegang di tangan dan berdiri lalu berjalan menuju kebawah.“gua pulang dulu semuanya gua yang bayar, lo balik aja kerumah losana” gua berbicara dengan kecut sambil mengambil tas dan kunci mobil​Gua pun turunkebawah dan membayar semuanya dan langsung menuju ke mobil gua. Seperti biasa gua menempatkanbawaan gua dibangku depan,gua pun masuk ke dalam mobil dan masih memikirkan dia dan cukup lama gua memikirkan itu hingga dia datang membuka pintu depan dan duduk di samping gua.--------------------------------------------------scene 2​“Okta,pacar dari masa depan? Mimpi? Tapi ini bukan mimpi” tersirat dari pikiran gua dan langsung ada yang membuka pintu depan​“aku ikut kamupulang ya,jangan ngebut kamu tuh kebiasaan kalo jalan tol kosong suka ngebut” Okta pun duduk disamping gua​“wait, lo ga punya rumah?Kenapa harus ikut gua pulang ke rumah juga!? Yaudah gua anterin lo kerumah sekali............” pembicaraan gua terputus oleh Okta​“udah ke rumah kamu aja, ibu kamu bakal seneng kok kedatangan aku, sekarang jalan aja rileks” Okta menjawab dengan lembut​Gua pun membawa mobil BMW M5 dengan keadaan pelan, cemas dan sedikit bengong tidakseperti biasanya sedangkan Okta hanya melihat jalanan yang cukup padat di tol, gua punmemutar lagu sesuai mood gua, karena mood gua tak karuan maka gua mencari lagu di hp guaberjudul Redneck milik Lamb of God.“kamu ga di marahin pulang malamterus? Sedangkan kerja kamu hanya sampai jam 3 sore aja kalau pun sampai malam kamu hanya shooting film scene malam doang”​“ga, ibu dirumah tau kerjaan gua” jawab gua jutek​“kamu nanti dirumah mandi ya jangan langsung tidur, sikat giginya janganlupa”​Okta berbicaradengan lembut tetapi gua menghiraukanomongan dia yang terakhir hingga akhirnya gua sampai dirumah hampir tengahmalam, gua membunyikanklakson di depan pagar rumah gua dan tak lama pembantu guamembuka. Gua berjalan ke arah pintu utama dan membuka pintu, berjalanmasih memakai sepatu dan berteriak ke ibu gua.-----------------------------------------------------------------------​istirahat dulu, scene selanjutnya udah di persiapkan dan kalau tidak lupa akan di update nanti malam, mohon bimbinganya suhu.


“Ibu,ada temen mau nginep disini” gua aga sedikit berteriak.​Ibu gua pun keluar kamarnya menggunakandaster dan menyapa hangat Okta.“Harris bawa siapa? Kok cantik banget”ibu gua berbicara kepada Okta.​“iya tante,aku Okta pacarnyaHarris” Okta membalas hangat omongan ibu gua.​“oh pacar, Harris kenapa kamu ga bilang kalo udah punya pacar?” senang dan berekspresi kaget ke arah gua.​Gua pun langsung kaget tak karuan karena omongan oktayang bergitu lancang ke ibugua.“oh jadi selama ini gakbilang kalau aku pacar kamu” Okta ngomong ke gua sambil mencubit gua.​“ah elah apaan si” gua pun sedikit teriak dan kesel.​“udah kalian ga usah berantem, Okta nanti tidur di kamar bawah aja ya, Harris di kamar atas aja” ibu gua pun langsung balik ke kamarnya.​Tak langsung ke kamar gua duduk di sofa depan tv sambil ngerokok dan memaikan hp mengecek isi chat grup line dan WA, Okta pun duduk di samping gua dan menaruh hp gua di meja dan mematikan rokok gua yang ada di asbak.“kamu nakal ya ga langsung cucimuka, cuci kaki sama sikat gigi” Okta aga sedikit cemburut​“yaudah gua ke kamar mandi dulu” mungkin gua aga cape jadi gua mengiyakan omongan Okta, pikir guaseperti itu.​Setelah di kamar mandi gua sikat gigi dan cuci kaki,sambil menyikat gigi di wastefel dengan cerminnya gua memikirkan Okta dia benar-benar perhatian ke gua, atau mungkin gua yang sudah lama ga merasakan pacaran. Seperti biasa gua di kamar mandi melepas kaos gua yang bertulis off white dan gua lempar ke ember baju kotor dan denim yang gua pakai gua gantung aja dikamar mandi.“itu cewek berani banget ya bilang ke ibu gua kalo pacar gua padahal baru beberapa jam ketemu, tapi dia perhatian sama gua” sambil menyikat gigi yang busanya jatoh di wastafel.krok krok krok"suara kumuran di mulut"​Setelah gua kelarin semuanya gua keluar dengan keadaan tanpa kaos dengan menggunakanboxer bermotifpatrick star, lalu gua berjalan ke arah ruang keluarga karena menuju ke kamar gua melewati ruang keluarga, masih terlihat Okta menonton tv dan duduk manis di sofa depan tv, gua pun menyuruhOkta ke arah kamar untuk dia istirahat.“sini ikut gua” omongan gua ke arah Okta​Okta pun berdiri mengikuti gua, Okta dan gua berjalan menuju ke arah kamar bawah tempatokta tidur nanti.“ini kamar lo, udah ada kamar mandinya di dalam jadi ga usah lo keluar kamar buat buang air, ac tinggal lo nyalain aja baru di ganti beberapa minggu lalu freonnya jadi masih dingin banget”.​“kamu nanti keluar kamar gak ke kamar aku kan?” Okta berbicarasambil memegang tangan gua.​“eh apa apaansi lo, gua keluar kamar paling ke kamar mandi doang!” jawabgua aga tinggidan melepaskan tangan dia dari tangan gua.​“kamu yakin? Gak mau menikmati malam ini dengan sentuhan tubuh hangat dari orang yang kamu sayang?” nadayang genit dan memeluk tangan gua hingga payudaranya menyentuh lengan gua.​Keadaan gua saat itu tak karuan karena masih kepikiran okta dan di tambahlibido gua menjadi tinggikarena payudara oktayang cukup besar menyentuh lengan gua.“apaan si, gua mau tidur, cape!” jawab gua kecut.​“yaudah kalo cape kamu istirahat aja, mwahh” Okta mencium pipi gua.​“ah elah apaan si, dah gua ke kamar dulu” agak malu tapi gua mencoba menahan libido gua.​Gua pun akhirnya berjalan menaiki tangga menuju kamargua, sesampainya di kamar gua menyalakan ac dan melihat jam ternyata sudah jam 12 lewat, gua mengambil hpdan mengeluarkanmacbook dari tas gua untuk melihat hasil tulisan gua yang tadi gua kerjakan di kedai kopi untuk di revisi sejenak. Karena gak konsen untuk merevisi script gua akhirnya berniat untuk tidur karena jam 7:12 pagi gua harus memulai aktifitas seperti biasa, mungkin sudah kebiasaan guasebelum tidur suka minum susu dingin dulu, akhirnya gua turun ke bawah untuk meminum susu yang adadi lemari es. Gua pun turundari tangga dan melewati kamar yang di tempati oleh Okta, terdengar suara tv dan gua cuekin akan itu.Gua tetap berjalan ke arah lemari es dan meminumsusu, ntah mengapa gua terpikir untuk ngomong sebentar dengan Okta di kamarnya, gua pun akhirnya berjalan menujur kamar Okta.Tok tok tok “suara ketokan pintu”“eh kamu kok belom tidur? Bener kan pasti mau ke kamar aku” berbicara di depan pintu​“gua mau ngobrol sama lo, eh tapi lo ga ada baju buat tidur ya? Pake aja dulu baju kakak di lemari ada banyak tuh tinggal pilih, lopake baju tidur dulu sana kalo belom ganti gua kaga mau ngomong sama lo” gua menunjuk ke arah lemari dan keluar kamar​“yaudah bentar ya aku ganti baju dulu” Okta menutup pintu​Sex Scene-----------Sambil menunggu gua ke kamar gua untuk mengambil hpyang berada di atas meja dan ngerokok di kamar gua, sambil duduk di depan meja belajar dan sebatang rokok malrboro cukup untuk menunggu ganti baju, gua melihat isichat grup di line produksi ternyata produser yangnanti memimpin rapat tidak bisa datang pagi karena adanya kesibukan lainnya dan rapat di ganti menjadi agak siangan di daerah Barat Jakarta, ya gak apa-apa jauh yang penting siang,pikir gua seperti itu. Rokok pun belom habis tapi ada yang buka pintu kamar gua dan ternyata Okta.“het dah malih! lo ga sopan banget buka pintu kamar gua ga pake ketok dulu”​Tak lama gua berbicara seperti itu okta menghamipiri gua yang lagi ngerokok lalu mematikan rokok gua dantiba-tiba langsung duduk di pahagua menghadap ke arah gua menggunakancelana pendekdan miniset tipis, terlihat belahan dada yang tak terlalu besar persis di depan mata, gua kemudianmenelan ludah dan menahan libido agar bisa mengkondisikan keadaan gua.“eh eh lo ngapain gua?”tanya gua sambil kaget sedikit malu​“kamu yakin ga mau menikmati kehangatan tubuh aku di malam yang sedang dinginini?” sebahis bicara seperti itu Okta memeluk tubuh gua​Gua pun terdiam karena bingung cukup lama di peluk Okta, gua pun akhirnya membalas pelukan Okta gua meraba punggung danbenar dia tidak memakaibh, terasa di dada gua gundukan empuk milik Okta yang masih terbungkus minisetnya membuat libido gua semakin tinggi, tak lama gua melepas pelukan Okta“udah sana lo balik ke kamar, ntar takut ketauan ibu sama pembantu gua” tanya gua​“ibu kamu udah tidur nyenyak” Oktapun langsung memeluk gua kembali​Disaat Okta memeluk gua, payudara Oktalangsung menyentuh dada gua kemudian semakin terasa dan semakin kerasbersamaan dengan otong gua yang semakin keras, mungkin Okta sudah merasakan ada ganjelan di pahanya akhirnya pun Okta menggoyangkan pinggulnyake depan dan ke belakang dengan tempoyang pelan, sambil menggoyangkan pinggulnyaOkta menciumleher gua.“mmmphhh” terdengar suara Okta mencium leher gua​“aduduh ga usah ntar gua kalo udah sange suka lepas kontrol” omongan gua dengan nada pelan dan sedikit mendesah​“udah merasakan hangatnya tubuh aku kan,kamu ga mau minta lebih?” tanya Okta dengan nada genit​“udah kaga usah, mending lo tidur aja sana deh”​Tak lama Oktamencium bibirbagian bawa gua dengan lembut, gua pun membalasa ciuman lembut Okta dan akhirnya kita pun beradu lidah cukup lama. Tak lama suara kentongan tiang listrik terbunyi yang tandanya security keliling komplek dan menandakan sudah jam satu lewat, gua yang terbawa suasana akhir mengakhiri ciuman Okta.“aku buka ya minisetnya?” tanya gua dengan nada pelan​“buka saja jikakamu sudah tidak menahannya sayang”​Gua pun membuka minisetnya, gua tarik dari bagian bawah miniset ke atas seiring gua buka Oktamengangkat tanganya ke atas, lalu gua lempar ntah kemana miniset itu. Terlihat jelas payudara Oktayang cukup besar di depan mata gua,areola yang cukup besar bewarna coklat muda dan puting yang sudah kencang. Gua pun meciumi puting milik Okta dan memaikan dengan lidah gua sedikit gigitan kecil.“mmmphh, terus di situ sayang janganberhenti disitusaja” .​Okta yang mendesah pelan membuat gua semakin sange, tangankanan gua memegang punggung okta dan tangan kiri gua memainkan payudara kiri Okta. Gua meraba-raba punggung Okta dengan tangan kanan dan meremas payudara kirinya Okta dengan tangan kiri gua. Okta yang semakin tak karuan menahan kepala gua yang sedang memaikan payudara kananannya membuat gua semakin berani memainkan payudara kanannya. Cukup lama gua bermain dengan payudaranya, gua pun berhenti sejenak dan menggendongOkta dan menaruhnya di kasur gua.“buka saja celana ku, lalunikmati saja tubuhku di malam ini dan seterusnya jika kamu menginginkannya” ucap Okta dengan suara pelan.​Gua yang terbawa suasana sudah tidak memikirkan apa-apa dan langsung aja gua buka celana milik Okta dan celana dalammnya, terlihat bulu halus yang menutupi kemaluan Okta tak terlalu banyak hingga klitorisnya kelihatan sedikit. Tanpa berfikir dua kali tangan kirigua langsung bermain di kemaluan Okta, tak lupa tangan kanan gua bermain di payudara kanan Okta, mulut gua puntidak diam begitu saja, mulut gua memainkan payudara Oktadi bagian kiri, gua emut puting milik Okta dan sedikit gigitan membuat Okta semakin terbawa suasana yang sejuk menjadi hangat, Okta menahan kepala gua yang sedang mengulum puting miliknya seakan tidak mau melepasnya hingga gua susah untuk bernafas.“terus sayang aaahh, gigit terus puting aku mmph ahhhh mainkan jari kamu di memek aku mmph” Okta mendesah pelan.​Gua pun akhirnya mencicipi daerah kewanitaan milik Okta yang mulai terasa basah di tangan gua,gua mengambil kaki Okta yangjenjang untuk melebarkan kakinya,terlihat semakin jelas klitoris yang tak gede dan memeknya yang sudah basah.“terus sayang mmph jilat terus mmph ahh.”​Libido gua semakin meningkat dan tak sadar kalo gua masih berpakaian, selanjutnya gua membukapakaian gua dan akhirnya kita berdua sama-sama telanjang.“udah gak tahan nih gua,langsung aja ya Ta” tanya gua pelan.​“badan ku ini sudah jadi milik kamu, mainkan sesuka hati mu jika kamu menginginkannya.”​Mata Okta yang sudah sayu tanda sudah sange, gua cium keningnya lalugua cium bibirnya dengan kasar hingga air liur kami membasahi bibir kita berdua.“ahh lo sempitjuga ya” gua mencoba memasukan otong gua ke memeknya Okta.​“mmph ahh terus aja sayang aahhhh, nanti juga masuk ahh” jawab Okta mendesah.​Tak butuh waktu lama gua memasukan otong gua ke memeknya Okta, dengan tempo pelan gua mulai menggenjot tubuh Okta yang ada dibawah gua. Dinginnya udara malam dan pendinginruangan di kamar gua tak terasa dingin karena aktifitas kita berdua. Gua menggenjot memek Okta dengan pelan dan menciumibibir Okta.“emmmpphh aaahh emphh”suara desah kita berdua.​Gua yang bosen denganciuman lalu memainkannya bibir gua di payudara milikOkta, gua gigitkenceng hingga Okta menahan rasasakitnya.“ahhh sayang emmph ahh pelan pelan gigitnya” sambil memejamkan matanya​Tempo permainan semakin cepattapi kita berdua masih menikmati permainan.“sayang ahh, jangan kenceng kenceng mmphh nikmatin saja tubuh ku” desah Okta sambil menikmati permainan.​Setelah mengurangi tempo permainan, gua semakin ganas memainkan payudara milikOkta dengan mulut gua.“sayang aahh mphhh ahh aku mau keluar ahh.”​Tempo permainan gua percepat agar Okta semakin cepatkeluar.“sayang ahh, keluarin punyakamu mmpphh.”​“keluarin aja gua ga mau ngeluarin titit gua.”​Tak lama mengeluarkancairan hangat yang terasa di otong gua, gua pun berhenti sejenak untuk mengembalikan stamina Okta“sayangg ahh kencengin lagiaku mmmph aku mau keluar ahhh”​Selagi mengambalikan stamina gua pun melumut bibir Okta dengan ganas, nafas Okta yang khas membuat gua ingin kembali bermain. Gua membalikan tubuh Okta ke atas gua dan gua berada di bawah.“sekarang lo yang kerja ya gua cape.”​Okta pun bergoyang pelan membuat payudaranya bergetar pelan, gua pegang payudara milikOkta dan Okta langsung menindih tubuh gua hingga Okta melumut bibir gua dengan ganas. Payudara milikOkta yang sudah kenceng kini menempel di dada gua.“emmmphhh ahh ahh ” desahan kami sudah mulai sedikit kencang​Okta yang daritadi menggoyangkan badannya akhirnya gua yang menggoyakankarena gua ga mau main terlalu lama, dengan permainan yang agak kencang gua juga melumat payudara milikOkta dan kembali menggigit puting milik Okta yang mulai membesar dan sedikit agak merah karena gigitangua.“sayang ahhhh mmmphh aahh ahh aku malu keluar lagi, gigit aja terus puting aku ahhh keluarin aja di dalem ”​Mendengar kata keluarin di dalam gua pun semakin cepat memainkan permainannyadan semakin kencang ngemut dan mengigit payudara milikOkta.“gua mau keluar ahhh aahh”​“aahhh sayang mmphh, tahandulu ahh kita keluarin bareng aja ahhhh” jawab Okta dengan desahan yang khasnya.​Kami pun keluar bersamaan, cairan gua dan punya Okta pun bertemu di liang memeknya Okta, Okta yang kelelahan langsung melumut bibir gua dan meniban badan gua.“kalo besok malam lagi boleh ga?” tanya gua​“kapan pun aku bersedia sayang” jawabOkta dan mecium pipi gua​Kita berdua pun istirahat sebentar dan ternyata sudah jam 2, ternyata cukup lama gua dan Okta main. Akhirnya gua menyuruh Okta pakai bajunya dan meminta Okta untuk kembali ke kamar bawah untuk tidur disana, sebelum keluar kamar gua peluk dan cium lembut bibir manis milik Okta.“jangan bilangorang rumah ya” gua peluk dan habis itu gua cium sebentar.​“aku akan berada di samping kamu terus jika kamu tidak mencari tentang aku dan mungin aku akan hilang jika kamu mencaritau tentang aku, tapi kamuakan bertemu aku kembali karena kita ditakdirkan untuk saling melengkapi.”​Gua bingung dengan perkataan Okta tersebut tapi karena waktu sudah semakin pagi jadi kita berdua mengakhir malam ini di depan kamar gua, tapi sebelum Okta turun ke kamar bawah gua menyuruhOkta untuk mengganti pakaiannya dengan kaos. Sesudahnya Okta sudah sampai di bawah gua menyalakan rokok dulu dan habis itu tidur,sembari ngerokok gua buka isi chat line yang sebagian belom gua baca dan ada yang chat di line gua :eh lo Harris Multazam yang di SMP 1jogja itu kan? apa kabar? 11:14 pmgua Indra temen SMP lo waktu itu? 11:15pmkapan nih main ke jogja?hahahah 11:15pm​---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Okta,Pacar Dari Masa Depan? Okta,Pacar Dari Masa Depan? Reviewed by zonacrots on November 27, 2017 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.