banner image

keluarga part 4

Part 4

Keesokan paginya aku sebelum berangkat kerja aku makan pagi mengisi tenaga buat kerja, aku lumayan kelelahan karena abis bercinta dengan gracia kemarin malam membuatku sedikit mengantuk.

Ditengah makan pagi gracia datang dimejaku dengan segelas susu dan duduk dikursi meja makan, gracia melihat senyuman yang ceria.

[​IMG]

"thank you kak buat tadi malam"

"kamu juga makasih tapi kalau kamu..."

"udah kak udah nanti aja mikirkan yang itu sekarang kak radit kerja aja dulu"

Aku tidak bisa menjawab karena gracia begitu pengertian dengan keadaanku. Aku begitu penasaran apakah dia pernah karena dia sangat horny saat bercinta aku pun bertanya.

"gre maaf banget kakak nanya, kamu udah pernah berhubungan?"

"oh pernah kak 2 kali dengan mantanku dulu"

"ohh gitu"

"tapi kakak yang pertama keluar didalam"

Aku pun tersedak mendengar jawaban terakhir gracia, dia pun mengambil segelas air dan meminumkan air kepadaku.

"kakak gak apa-apa aduh kakak"

"ohok ohok gak apa-apa ini salah kakak yang nanya aneh-aneh"

"iya nih kakak"

Gracia mengambil tisu dan membersihkan sisa makanan dimulutku, seketika kami itu berpandangan dan terdiam. Anin datang ke dapur melihat kami yang saling berpandangan dan dia pun mengoda kami.

"cie... mesra amat pagi-pagi"

Kami langsung tersadar gracia segera pergi dengan senyumannya dan aku lanjut menghabiskan sarapanku dan bersiap pergi kerja. Anin pun tertawa kecil saat melihat kami salah tingkah, dia pun naik tangga pergi menuju kamarnya.

Siang harinya aku masih dikantor entah mengapa aku sangat bersemangat hari ini. mungkin karena rindu dengan gracia ataukah ada firasat yang lain dirumah, Aku pun tidak sabar untuk pulang cepat untuk bisa bertemu gracia.

Aku sampai dirumah pada sore hari, aku melihat anin didepan teras sedang mengerjakan tugas kuliahnya.

"Nin gre hari ini ada kegiatan di jkt?"

"iya kak dia lagi ikut rekaman lagu"

"ohh"

"emang ada apa kak ?"

"gak cuma nanya"

Anin tersenyum melihatku mungkin dia tahu sesuatu, aku hanya tersenyum balik mungkin hanya firasatku saja.

Langit sudah gelap aku segera bersiap mandi menunggu mungkin anin punya waktu luang nanti malam, aku masuk kekamar mandi membuka shower. ditengah aku membersihkan diri anin mengetuk pintu kamar mandi hanya memakai handuk ditubuhnya.

"Kak radit bisa minta tolong gak"

"bisa tapi jangan sekarang ya"

"sekarang aja kak genting ini kak"

Aku langsung mematikan shower kamar mandi dan memakai handuk dan segera membuka pintu.

"iya nin ada apa?"

[​IMG]

Anin memelukku dan mendorongku kembali kekamar mandi, aku terkejut apa yang dia inginkan.

"nin kamu kenapa?"

Anin pun tidak menjawabku dan mengunci pintu kamar mandiku, dia datang mendekat sambil tersenyum.

"aku tahu kakak dan gracia perbuat tadi malam"

Aku pun terdiam dia tahu aku dan gracia bermesraan kemarin malam.

"kok kak radit diam berarti iya ya"

"iya Nin kakak khilaf sama gracia"

Anin tersenyum manis dan membuka ikatan handuknya tampak payudara dan vaginanya yang membuat tidak bisa berkedip.

"berarti aku yang khilaf boleh donk kak"

Anin berjalan mendekat dan menarik tanganku ke payudaranya.

"kak buat aku merasakan kenikmatan seperti gre rasakan kak"

"tapi kita masih ada hub..."

Anin langsung mencium bibirku dan memegang tanganku meremas payudaranya.

"Mmm... Please... Kak.... Mmmm..."

"Mmm... Kakak... Mmm... Gak... Bisa... Mmm..."

Anin membuka ikatan handukku dan dia mengocok penisku yang sudah berdiri tegak karena kumelihat keindahan tubuh didepanku.

“kakak gak bisa nolak lagi please kak entotin anin” anin semakin cepat mengocok penisku.

“Ahh... Nin... iya... kakak... nyerah...”

Anin tersenyum mendengar kalau aku mengentotnya, dia langsung menjilat dan mengulum penisku. Lidahnya bermain diseluruh bermain diseluruh batang penisku membuatku mendesah keenakan tanpa sadar aku memegang kepala anin.

“Ahhh... Nin... teruusss...”

“Mmm... punya... kakak... besar... Mmm... Slurrppp”

Anin terus menghisap penisku, aku mendesah kencang dan dia merasakan penisku sudah sangat tegang tanda aku akan orgasme.

"Ahhh... Nin... Kakak... Mau keluar..."

Anin mempercepat kulumannya dan menahan penisku didalam mulutku, aku sudah tidak tahan lagi penisku pun membanjiri dimulut anin dengan pejuku.

"Ahh... Nin... Maaf kakak keluar didalam..."

Anin mengeluarkan spermaku ke tangannya dan menelan lagi pejuku semua yang ada ditangannya

"Ahh... Peju... Kak... Radit... Enak...Mmm..."

[​IMG]

Aku terbaring dilantai kamar mandi, anin semakin bergairah melihat penisku yang masih berdiri tegak. Anin pun menarik penisku dia memposisikan vaginanya diatas penisku dan anin langsung menurunkan pinggulnya.

"Ahhh... Kak... Ahhh..."

"Ahhh... Nin..."

Anin mengoyang pinggulnya dengan lincah, ternyata dia juga tahu gracia diposisi ini dan kami mendesah keenakan.

"Ahhh... Nin... Sempit... Banget... Ahhh"

"Ahh... Ahhh... Punya... Berurat... Mmm... Ahhh"

Anin bertumpu ke tanganku dan terus mengoyangkan pinggul dengan cepat, aku pun mendesah penisku sudah tidak tahan lagi dengan goyangan liar dan jepitan vaginanya.

"Ahhh... Kak... Keluarin... Ahhh... Didalam... Kak... Ahhh..."

"Ahhh... Jangan... Nanti kamu hamil... Mmm..."

Anin mempercepat goyangan pinggulnya vaginanya penisku masuk semakin dalam hingga menyentuh ujungnya.

"Ahhh... Kak... Didalam... Didalam... Memeku... Mau... Peju kakak... Ahhh..."

Aku sudah tidak menahan lagi, pejuku pun menyemprot keatas menyentuh dan mengisi liang vagina anin.

"Aaahhhhhhh..."

Anin menatap keatas semburan spermaku begitu dan hangat menyentuh ujung vaginanya, dia melepaskan penisku dari vaginanya pejuku mengalir keluar dari vaginanya.

"Ahhhhh... Banyak... Peju... Kakak... Didalam... Memekku... Hangat... Ahhhh..."

Anin melihatku dengan nafsunya penisku kembali tegak melihat vagina anin yang penuh dengan pejuku, aku mulai mengocok penisku dan mengeluarkan benih cintaku lagi.

"Nin kakak buat kamu menikmati lebih dari gre rasakan"

"iya Ahh... Lagi... Kak..."

Aku mengangkat kedua kaki anin dan tangannya memeluk kepalaku, pejuku mengalir keluar vaginanya semakin cepat dan memenuhi lantai kamar mandi.

"Ahhh... Kak... Ahhh"

"siap ronde ke 2 nin"

Dia menganguk cepat aku langsung mengarahkan vaginanya menembus penisku dan mengoyang pinggulku mengisi liang vaginanya.

"Ahhh... Ahhh... Ahhh..."

"Ahhh... Nin... Enak... Gak... Ahhh"

Anin tersenyum lemas dan terus menghujam vagina, penisku semakin mengeras membuat liang vaginanya semakin sempit dan sesak oleh penisku.

"Ahhh... Ahhh... Besar... Kak... Ahhh"

"Ahhh... Nin... Sempit... Juga kamu... Mmmm..."

"Ahhh... Terus... Terus... Kak... Ahhh"

Aku belum menurunkan tubuh anin tanganku menahan kedua pahanya, entah mengapa genjotan penisku semakin lama semakin cepat. Aku terbawa jauh oleh nafsu lelaki tidak terpikirkan kalau kami masih bersaudara. Aku pun sudah mencapai puncak penisku mau meledak dan aku semakin cepat mengenjot vaginanya.

"Ahhh... Nin... Kakak... MAU... KELUAR... AAHHH"

"aaahhhh... DIDALAM... KAK... DIDALAM... Ahhhh"

Aku langsung menahan penisku diujung liang vaginanya dan keluar lagi pejuku mengisi liang vagina anin, aku pun menurunkan anin dan kami berdua duduk bersandar ditembok sudah lelah nafsu kami sudah terpuaskan.

"Ahhh... Makasih kak anin puas..."

"Mmm... Ahhh... Aku juga makasih... Maaf ya udah banyak keluar didalam..."

"iya gak apa-apa kok kak kita sama-sama suka mau gimana lagi"

Kami pun melanjutkan mandi kami, kami saling memandang satu sama lain. Selesai dengan kamar mandi kami segera pergi ke kamar masing-masing, anin tersenyum dan mencium pipiku.

[​IMG]

"selamat tidur kak i love you"

"love you too Nin"

Kami berjalan memisah dan aku pun langsung memakai pakaianku terlelap dalam tidurku.

Keesokan malamnya aku berbaring sambil menatap langit-langit terbayang desahan anin dan tubuhnya yang kugoyang, dan bertanya kepadaku diriku apakah kasih sayang kepada perempuan diberikan dengan cara itu.

Lamunanku terpecah dengan ketukan pintu oleh gracia yang baru pulang setelah kegiatannya di jkt, aku membuka pintu kamarku dia langsung memelukku.

"kak radit aku kangen"

Bersambung...
keluarga part 4 keluarga part 4 Reviewed by Sempak on November 29, 2017 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.